1
izinkan ku sentuh kelumbungmu
pada malam ini,
yang anginnya menyucuk sejuk tulangku,
bekukan tangis resah seorang hamba.
2
kelumbungmu hay harumnya,
kalau ini rayhan, aku pasti mabuk;
kalau itu cinta, aku pasti tunduk!
aduh, tak sanggup aku tatap matamu
yang menyorot kembali seluruh hidupku
aku malu dengan semua dosaku.
3
izinkan aku sentuh saja kelumbungmu,
wahai seri dewi malam;
jangan risau, kakiku masih terlipat
aku takkan menerpa,
aku tahu waktu itu akan tiba;
ya, waktunya lepas putus nyawa!
4
hay! haus rinduku haus cintaku
siramkanlah dengan salsabil
agar hati ini terus subur
menjadi kekasih yang setia.
5
hay hamba Allah yang patuh!
tundukkanlah pandanganmu
agar ujung mata kita tak bertemu,
menjadi senjata syaitan menganggu ikhlas cintaku.
(aku tak tahan panahan itu!)
6
temankan aku hay hamba Allah yang setia!
pada malam ini dengan secangkir rayhan dan salsabil,
mari duduk disisiku – mari duduk disini,
dengan kelumbungmu itu
kita tunggu subuh datang,
kemudian tunggu lagi esok malam
(satu malam di yayasan aman, penanti, pematang pauh)
(terima kaseh Tuhan kerana kemenangan Anwar dan si bidadari manis itu, kini aku damba maut dan syurgamu- haha!)
